Pert 10
Tema
Tema dapat berarti “sesuatu yang telah diuraikan”
Berasal dari bahasa Yunani : Thitenai yang berarti “menempatkan” atau “meletakkan”.
• Pengertian tema dapat dilihat dari dua sudut:
Sudut karangan yang telah selesai
Sudut proses penyusunan sebuah karangan
• Dari sudut karangan yang telah selesai :
Tema adalah amanat utama yang diampaikan oleh penulis melalui karangannya
• Dari sudut proses penyusunan karangan :
Apa pokok pembicaraannya
Apa tujuan/tesis yang akan dicapai?
Tema adalah suatu perumusan dari topic yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik.
Tema merupakan amanat yang akan disampaikan oleh penulis.
Bisa berupa tema pendek dan tema panjang
Tema pendek : berbentuk kata/frasa
Topik
Topik: pokok pembicaraan/pokok permasalahan.
Bersifat lebih khusus/konkret karena pada dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari tema.
Ciri-ciri topik:
Bersifat umum dan belum terurai
Harus sesuatu yang nyata/tidak boleh abstrak
Judul
Merupakan penjabaran/perincian dari topik
Bersifat lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah
Topik dapat menjadi judul karangan
Syarat-syarat judul yang baik:
• Harus relevan/bertalian dengan tema
• Harus “provokatif”/menarik
• Harus singkat
Kerangka Karangan
Merupakan rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan
Berfungsi untuk mengarahkan
Dibentuk dengan menggunakan system tanda atau kode tertentu
Macam kerangka karangan:
• Kerangka topik
• Kerangka kalimat
Kerangka Topik
Terdiri atas kata, frasa, dan klausa
Tidak memerlukan tanda akhir titik karena tidak memerlukan kalimat lengkap
Kerangka kalimat
Unsur-unsurnya berupa kalimat lengkap
Bersifat resmi
Memerlukan tanda akhir titik
Pola Penyusunan Kerangka
Karangan
Pola Alamiah : berdimensi ruang dan waktu
• Urutan ruang : pola penguraian yg menggambarkan keadaan suatu ruang
• Urutan waktu : berdasarkan urutan kejadian/kronologis
Pola Logis
• Klimaks – antiklimaks
• Sebab – akibat
• Pemecahan masalah
• Umum – khusus
1. Pola Alamiah
Pertama disebut alamiah karena penyusunan unit-unit bab dan subbabnya
memakai pendekatan alamiah yang esensial, yaitu ruang (tempat) dan
waktu. Yang dimaksud dengan urutan ruang adalah pola penguraian yang
menggambarkan keadaan suatu ruang : dari kiri ke kanan,dari atas ke
bawah, dan seterusnya; sedangkan urutan waktu adalah penguraian
berdasarkan urtan kejadian suatu peristiwa/rangkaian peristiwa secara
kronologis.
a. Urutan Ruang
Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsika suatu tampat atau
ruang,umpamanya kantor, gedung, stadion, lokasi/wilayah tertentu.
Deskripsi suatu gedung dapat dimulai dari lantai dasar sampai kelantai
tertinggi. Stadion/lapangan sepak bola dapat dideskripsikan dengan
urutan timur-barat, utara-selatan. Berikut adalah contohnya:
Topik: Laporan Lokasi Banjir di Indonesia
I. Banjir di Pulau Jawa
A. Banjir di Jawa Barat
1. Daerah Ciamis
2. Daerah Garut
B. Banjir di Jawa Tengah
1. Daerah Semarang
2. Daerah Pekalongan
b. Urutan Waktu
Urutan waktu yang dipakai untuk menarasikan (menceritakan) suatu
peristiwa/kejadian, baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan
rangkaian peristiwa. Kerangka karangan tentang sejarah pastilah memakai
urutan waktu. Agar tidak membosankan, urutan waktu dapat divariasikan
dengan susunan terbaik, dari akhir peristiwa mundur ke awal peristiwa (flashback). Contoh:
Topik: Riwayat Hidup Rabindranath Tagore
1. Jati diri Rabindranath Tagore
2. Pendidikan Rabindranath Tagore
3. Karier Rabindranath Tagore
4. Akhir Hidup Rabindranath Tagor
Berdasarkan kerangka diatas dapat dibuatkan karangan singkat yang
terdiri atas satu alinea; satu buku yang terdiri atas empat bab.
Begitulah pentingnya membuat kerangka karangan sebelum mengarang.
2. Pola Logis
Diatas telah disebutkan bahwa pola logis memakai pendekatan
berdasarkan cara berfikir manusia. Cara berfikir ada beberapa macam dan
pendekatannya berbeda-beda bergantung pada sudut pandangn dan tanggapan
penulis terhadap topik yang akan ditulis. Adapun macam-macam urutan
logis adalah klimaks-antiklimas, sebab-akibat, pemecahan masalah dan
umum-khusus.
Contoh 1 (Urutan Klimaks)
Topik: Kejatuhan Soeharto
I. Praktik KKN Merajalela
II. Keresahan di Tengah Masyarakat
III. Kerusuhan Sosial Dimana-mana
IV. Tuntutan Reformasi Menggema
V. Kejatuhan Yang Tragis
Contoh 2 (Urutan Sebab-Akibat)
Topik: Pemukiman Tanah Tinggi Terbakar
1. Kebakaran di Tanah Tinggi
2. Penyebab Kebakaran
3. Kerugian Yang Diderita Masyarakat dan Pemerintah
4. Rencana Rehabilitas Fisik
Contoh 3 (Urutan Pemecahan Masalah)
Topik: Bahaya Ecstasy dan Upaya Mengatasinya
1. Apakah Ecstasy
2. Bahaya Ecstasy
Pengaruh Ecstasy Terhadap Syaraf Pemakainya
Pengaruh Ecstasy Terhadap Masyarakat
Gangguan Kesehatan Masyarakat
Gangguan Kriminalitas
3. Upaya Mengatasi Bahaya Ecstasy
4. Simpulan dan Saran
Contoh 4 (Urutan Umum-khusus)
Topik: Komunikasi Lisan
I. Komunikasi dan Bahasa
II. Komunikasi Lisan dan Perangkatnya
A. Kemampuan Kebahasaan
1. Olah Vokal
2. Volume dan Nada Suara
B. Kemampuan Akting
1. Mimik Muka
2. Gerakan Anggota Tubuh
III. Praktik Komunikasi Lisan…………
IV. ………….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar