KALIMAT
• Kalimat merupakan bentuk bahasa atau wacana yang digunakan sebagai sarana untuk menuangkan dan menyusun gagasan secara terbuka agar dapat dikomunikasikan kepada orang lain (Mustakim, 1994).
UNSUR KALIMAT
a. SUBJEK
• Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), semua hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
• Subjek biasanya berisi:
– Kata/frasa bendaàMeja direktur besar.
– KlausaàYang berkumis tipis adalah kekasihku.
– Frasa verbalàMembangun sistem informasi akuntansi sangat mahal.
• Dapat pula dikenali dengan cara memakai kata tanya siapa (yang), apa (yang) kepada PREDIKAT.
• Jika jawaban tidak logis maka tidak ada Subyek
b. PREDIKAT • Predikat menyatakan :
– keadaan yang dilakukan oleh S
– Sifat, situasi, status, ciri atau jati diri S
– Jumlah sesuatu yang dimiliki S
• Bagian kalimat menghubungkan antar S dengan O dan K
• Dapat berupa kata/frasa berkelas verba, adjektifa, numeralia (kt. Bilangan), dan nomina (benda)
- Contoh
- Ibu sedang tidur siang à melakukan apa ibu?
- Putrinya cantik jelita àbagaimana putrinya?
- Kota Tanggulangin dalam acaman lumpur. àBagaimana situasi kota Tanggulangin?
- Lusi seorang penyanyi à memberi tahu status Lusi
• Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa.
– Nomina = buku
– Frasa Nomina = buku sejarah
– Klausa = buku sejarah pertempuran bangsa Melayu
• Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang memerlukan O
– Contoh:
– Harmanto membuat …
– Sistem analisis merancang …
Membuat, merancang à verba transitif à P yang memerlukan O
• JikaP diisi oleh verba INTRANSITIF maka O tidak diperlukan.
• Sehingga kehadiran O dalam kalimat dikatakan TIDAK WAJIB HADIR.
Contoh:
– Nenek mandi.
– Ayah tidur.
– Tamunya pulang.
–mandi, tidur, pulang à tidak perlu O
• Obyek dapat menjadi Subyek bila dipasifkan
– Harmanto menulis buku ini
– Buku ini ditulis oleh Harmanto
d. PELENGKAP
• Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P.
• Letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba.
• Seringkali kita dibuat bingung antara Pelengkap dan O.
• Pelengkap tidak dapat menjadi Subyek bila dipasifkan.
• Jika kalimat ada O maka biasanya Pel terletak setelah (di belakang) O.
• Pelengkap dapat pula diisi oleh frasa adjektiva dan frasa preposisional
– Frasa adjektiva = benar sekali, sudah tidak layak
– Frasa preposisional = di, ke, dari sampai, selama, sepanjang
e. KETERANGAN (Ket)
• Bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat yang lainnya.
• Unsur Ket dapat berfungsi untuk menerangkan S, P, O, dan Pel.
• Dimanakah posisi keterangan itu? Bisa di awal, tengah, dan akhir kalimat.
Sumber : suhandiah.ppt.bahasa indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar